Dari Kesayangan jadi Lawan - Dulu atasan kini Hantaman.
Banyak orang hanya mengenal Letkol Untung sebagai tokoh yang memimpin G30S. Tapi sedikit yang tahu, dia pernah begitu dekat dengan Soeharto.
Untung adalah perwira yang ikut operasi Irian Barat di bawah Panglima Mandala, Walikota Jenderal Soeharto. Dari sana, muncul kedekatan atasan–bawahan. Maulwi Saelan bahkan menyebut, “Kedua prestasi inilah yang menyebabkan Untung menjadi anak kesayangan Yani dan Soeharto.”
Bukan hanya di medan perang. Soeharto disebut hadir di pernikahan Untung pada tahun 1964 bukti hubungan pribadi yang melampaui urusan dinas militer. Namun, hanya setahun kemudian, sejarah berbalik arah: Untung memimpin propagandaan para jenderal pada tanggal 30 September 1965. Dan ironisnya, justru Soeharto yang tampil sebagai penumpas gerakan tersebut.
Sang atasan naik ke tampuk kekuasaan, sementara sang bawahan berakhir di tiang eksekusi pada tahun 1967.
Apakah Letkol Untung hanyalah tokoh malang yang terjebak arus politik?
Apakah ada permainan besar yang membuat kedekatan itu berubah menjadi permusuhan politik?
Atau justru ia bagian dari konspirasi besar, dan Soeharto memainkan bidak terakhir?
Sampai hari ini, jawaban pastinya masih misteri. Tapi satu hal yang jelas: kisah Untung & Soeharto bukan sekadar cerita militer, melainkan drama besar tentang kesetiaan, pengkhianatan, dan perebutan kekuasaan.
(***)