Jufrin Guru SDN 55 Dara Melakukan Kegiatan On The Job learning (ON 3)


Senin 06 Oktober 2025...

Saya Jufrin.S. Pd Melakukan Kegiatan On The Job learning (ON 3) di SDN 39 Rabadompu Barat Kota Bima...dalam Kegiatan ini Saya Melakukan Peer Teaching Terhadap Observer dan Teman Sejawat peserta KKA Tentang PEMANFAATAN KECERDASAN ARTIFISIAL 

Kecerdasan Artifisial Semakin Luas Dimanfaatkan di Berba


Dalam beberapa tahun terakhir, AI tidak hanya digunakan untuk otomasi tugas-tugas sederhana, tetapi juga untuk mengambil keputusan berbasis data secara real-time. Pemerintah dan pelaku industri melihat AI sebagai solusi untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing nasional di era digital.


Di sektor kesehatan, misalnya, AI dimanfaatkan untuk mendeteksi penyakit secara dini melalui citra analisis medis, seperti rontgen dan MRI. Rumah sakit-rumah sakit besar di Jakarta kini mulai menerapkan sistem AI untuk membantu dokter dalam mendiagnosis penyakit secara lebih cepat dan akurat.


Sementara itu, di bidang pendidikan, beberapa sekolah dan universitas mulai menerapkan teknologi AI dalam sistem pembelajaran adaptif yang mampu menyesuaikan materi sesuai dengan kemampuan masing-masing siswa. Hal ini dinilai dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara menyeluruh.


Di sisi lain, perusahaan-perusahaan manufaktur juga mulai mengadopsi AI dalam proses produksi. Dengan sistem berbasis pembelajaran mesin, mesin-mesin pabrik dapat memprediksi kerusakan lebih awal sehingga mengurangi waktu henti produksi dan meningkatkan efisiensi biaya operasional.


Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arifin, menyatakan bahwa pengembangan AI menjadi prioritas nasional. “Kita mendorong penelitian dan kolaborasi antara pemerintah, universitas, dan sektor swasta untuk mempercepat adopsi AI yang etis dan bertanggung jawab,” ujarnya dalam forum teknologi digital di Jakarta, Jumat (3/10).


Namun, di balik berbagai manfaat tersebut, muncul pula tantangan etis dan sosial. Isu tentang keamanan data pribadi, peredupan akibat otomasi, dan potensi sorotan AI menjadi sorotan utama.


Pakar teknologi dari Universitas Indonesia, Dr. Lestari Wulandari, mengingatkan pentingnya regulasi. “Pemerintah harus hadir untuk mengatur penggunaan AI, agar teknologi ini tidak hanya menguntungkan sebagian pihak, tetapi memberikan manfaat luas bagi masyarakat,” jelasnya.


Dengan perkembangan yang begitu pesat, Indonesia dituntut untuk tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga pengembang teknologi AI. Jika dikelola dengan bijak, kecerdasan buatan diyakini dapat menjadi motor penggerak utama transformasi digital Indonesia menuju masa depan yang lebih cerdas dan inklusif.


(***)