Kisah Hidup : Ditinggal Wafat Ayah Ibu, Remaja Gangguan Mental Hidup Sebatangkara

“Dulu ditinggal ibu, sekarang ditinggal bapak…”
Mungkin kurang lebihnya seperti itulah yang dirasa Bambang ketika menghadapi kenyataan bahwa Sang Ayah, keluarga satu-satunya yang ia miliki harus pergi menyusul Ibu di akhirat.
Dulu, Abah Walidi sempat ramai jadi perbincangan dikarenakan berjualan kerupuk keliling menggunakan sepeda tua.
Bukan karena sepedanya, tetapi karena Almarhum membawa Bambang, putranya yang berketerbelakangan mental untuk ikut berjualan.
“Dulu pernah kabur 2 hari gak pulang-pulang, udah nyari kemana-mana gak ketemu, abah jadi khawatir kalo ditinggal sendirian di rumah..” sepenggal wawancara dengan Almarhum Abah Walidi dulu.
Meskipun dia sering merasakan sesak nafas dan sering beristirahat ketika berjualan, namun tidak pernah dia mengeluh atau berhenti berjuang.
Semua yang ia lakukan demi mengumpulkan uang untuk biaya pengobatan sang anak tercintanya.
Namun kini, dengan keterbelakangan mental yang ia miliki, Bambang harus bertahan hidup sendirian. Sebatang kara tanpa sang Ayah yang setia merawat dan menjaga di sisinya.
(***)