PEREMPUAN DI MULIYAKAN HAK PEREMPUAN DILINDUNGI
Menjaga harkat dan martabat perempuan betul2 terlindungi pada era Kerajaan/Kesultanan di Bima. Tertulis dalam naskah atau catatan kuno Bima salahsatunya BO SANGAJI KAI menuliskan pasal Hukum Adat Tanah Bima.. menjelaskan hak perempuan untuk tetap dilindungi harkat dan martabatnya sebagai seorang perempuan dan seorang ibu kelak..
Jadi isi dari BO SANGAJI KAI isi dari Hukum Adat itu benar2 dijalankan oleh Sultan Muhammad Salahuddin
Itulah mengapa ide penyelamatan "harga diri" perempuan Bima segera dilakukan.. "NIKA BARONTA" atau menikahkan perempuan muda Bima/gadis Bima dilakukan secara massal hingga penghulu sangat kelelahan dari rumah ke rumah.. untuk mengesahkan pernikahan atau izabqobul..
Sehingga mencetak sejarah gemilang bagi Kesultanan Bima kita tercinta.. perempuan Bima satupun tak ternoda oleh perbuatan bengis tentara Jepang.. dan sebaliknya didatangkan wanita penghibur dari daerah lain.. setelah dirasakan tidak berguna lagi para wanita dimasukan ke dalam kapal dan konon kabarnya ditenggelamkan.. ????
Tidak hanya itu, tentara Jepang meminta emas2 yang berupa mahkota keris bokor dll milik istana diminta dikumpulkan dan dilebur untuk dijadikan gigi palsu tentara Jepang.. yg jumlahnya ribuan..
Sultan dan Permaisuri Siti Aisyah dengan tegas menolak, dan bertanya balik pada tentara Jepang.. berapa kilo emas yang dibutuhkan akan disiapkan tapi jgn mengganggu benda2 peninggalan milik kerajaan. Dan alhamdulillah hingga saat ini tikungan2 bersejarah tersebut masih bisa kita liat di Asi Mbojo.. alhamdulilah..
Tahun 2024 sewaktu kami sosialisasi IKON Ingatan Kolektif Nasional untuk Bo Sangaji Kai Prof Wardiman datang ke Bima dan berkunjung ke Museum Asi Mbojo dan Samparaja Bima.. beliau her.. kok barang2 Bima masih utuh dan lengkap tidak di jarah? Itulah diplomasi Sultan yang cemerlang.. begitulah cara sultan mengamankan aset2nya yang berharga sebagai bukti sejarah dan peradaban Bima yang gemilang..
Sebetulnya Bima sangat unik memiliki sejuta keunikan yang berbeda dengan kerajaan lainnya di Nusantara, Bima terkenal salahsatu dengan "ilmu" nya menundukkan lawan.. membuat lawan tidak berdaya dan manut2 sja.. belum lagi ilmu kebal, ilmu mendorong dan segala macam ilmu2 lainnya yang sampai sekarang masih tersimpan di Museum Samparaja.. sempat seorang kusir benhur yg menghormati matahari dan kemudian dipukul oleh tentara Jepang dan kemudian dia balik membunuh tentara Jepang.. kemudian lari bersembunyi di istana. Oleh Sultan Salahuddin dilindungi di dalam istana.. dan ratusan tentara Jepang menduduki istana dengan senjata terhunus..jika tidak menyerahkan si kusir benhur, seluruh keluarga istana akan dibunuh.. Sultan dengan wibawanya menenangkan keluarga istana dan keluar menghadapi tentara Jepang.. dengan segala macam ilmu yang dimilikinya membuat tentara Jepang tidak berkutik dan tanpa salam katapun keluar dari istana dengan wajah tertunduk lesu...
Dan perlu dicatat Kesultanan Bima hanya dikuasai secara perdagangan.. atau monopoli perdagangan.. hukum yang berlaku dikesultanan Bima adalah hukum Adat Tanah Bima.. berlaku untuk warga Bima..atau disebut dalam naskah orang kulit hitam dan hukum Belanda berlaku pada orang kulit putih.. jadi kita berdaulat di Tanah Sendiri...
KEREN KAN BIMA...????
KEREN BANGETT..
Tertulis dalam naskah BO SANGAJI KAI agar menjadi SOP bagi Sultan turun temurun dari generasi ke generasi.. itulah mengapa insaAllah nanti kita dapat MEMORY OF THE WORLD ASIA PASIFIK UNESCO..tahun 2026 nanti semoga dilancarkan.. naskah Bima menjadi DUTA Indonesia untuk dipromosikan di dunia Internasional..
Memandang Sejarah Bima harus dari kaca mata ke-Bimaan, bagaimana budayanya, bagaimana naskahnya, bagaimna dokumentnya, bagaimna foklornya, bagaimna letak geografisnya, bagaimana agamanya, bagaimana sosialnya, nagaimna tradisi dan adat istiadatnya.. dan kesemuanya ini berbeda dengan daerah lainnya...????????????
BANGGA MENJADI ORANG BIMA..
YUK KITA BERCERMIN PADA SIFAT DAN KARAKTER SULTAN MUHAMMAD SALAHUDDIN YANG MEMANG PANTAS DITIRU..
SELAMAT MENJAD8 PAHLAWAN NASIONAL HAWO RA NINU KITA NDAI MBOJO, DOMPU DAN SUMBAWA NTB...
Hawo ra Ninu adalah tempat kita rakyat berlindung dan tempat kita rakyat bercermin..
Itulah idealnya pemimpin... Dan Sultan Muhamad Salahuddin mencerminkan hal itu...
Penulis: Dewi Ratna Muchlisa
Tapiyawan Bima (Pengurus Meseum Asi Mbojo)