Asal Mula Nama Makassar

Nama "Makassar" berasal dari kata "Mangkasara" yang berarti "mulia" dan "berterus terang" atau "jujur". Asal usul nama ini juga dikaitkan dengan peristiwa sakral pada tahun 1605 di Pantai Tallo, di mana Raja Tallo ke-VI bertemu seorang lelaki berjubah putih dengan cahaya di tubuhnya yang mengucapkan kalimat syahadat "Akkasaraki Nabiyya", yang berarti "Nabi menampakkan diri". 

Asal usul nama "Makassar"

Etimologi (etimologi): Berasal dari kata Mangkasara (diucapkan Mangkasara) yang terdiri dari dua kata:

Mang: awalan yang menunjukkan sifat.

Kasara: yang berarti "terlihat", "jelas", atau "terang".

Makna: Mengandung arti "menampakkan diri" atau "bersifat terbuka".

Sifat: Menggambarkan sifat orang Makassar yang mulia dan berterus terang dalam ucapan, seperti dalam ungkapan Akkana Mangkasarak yang artinya "berkata terus terang meskipun pahit". 

Kisah sakral (legenda)

Pada tahun 1605, Raja Tallo ke-VI bertemu dengan seorang lelaki misterius berjubah putih dan bersorban hijau yang tubuhnya memancarkan cahaya di Pantai Tallo.

Lelaki tersebut menjabat tangan raja dan menyuruhnya untuk memperlihatkan tulisan di telapak tangannya pada seseorang yang datang di pantai. Tulisan tersebut adalah kalimat syahadat: "Akkasaraki Nabiyya" yang artinya "Nabi menampakkan diri".

Peristiwa ini menjadi awal penyebaran Islam di Kerajaan Gowa-Tallo, yang kemudian meluas ke seluruh wilayah dan juga menjadi asal-usul penamaan "Makassar" karena kata "Akkasaraki" yang diucapkan dalam peristiwa itu. 

Perkembangan nama

Nama "Makassar" sudah tercatat dalam manuskrip kuno abad ke-14.

Sebelum tahun 1999, Kota Makassar dikenal dengan nama Ujung Pandang, yang digunakan sejak masa Raja Gowa Tunipalangga pada tahun 1545.

Pada tahun 1999, nama Makassar dikembalikan menjadi nama resmi kota itu berdasarkan PP Nomor 86 Tahun 1999. 


#kotamakassar #sukumakassar #sejarahmakassar #peradabanmakassar #lontaramakassar