TARI PAJOGE DAN TARI PAKARENA



Oleh : Yudin, S.Pd. (Dien Seni) 

(Pemerhati Seni dan Budaya Makassar dan bugis)


Tari Pajoge dari Bone dan Tari Pakarena dari Gowa adalah sama-sama Tari Tradisional dari etnis Bugis dan etnis Makassar.  

Hanya bedanya, Tari Pajoge dimainkan oleh dayang-dayang Raja, sedangkan Tari Pakarena dimainkan dara-dara Bangsawan Kerajaan Gowa. Namun jenis dan fungsinya sama-sama sebagai Tari persembahan atau penyambutan kepada tamu agung di lingkungan istana. 

Tari Pakarena, yang dimainkan oleh para dara-dara putri Bangsawan Kerajaan Gowa punya makna filosofi kehidupan bagi etnis Makassar. Dalam gerakan Tari Pakarena melukiskan kelembutan gerakan dara-dara Bangsawan Makassar. Yang seolah kontras dengan musik iringannya yakni, tabuhan gendang tunrung Pakkanjara yang keras, Tunrung Babbala', Renjang-renjang dan bunyi pui-pui yang melengking, menunjukkan semangat pemuda orang Makassar. 

Dengan makna gerak tari dan musik iringannya secara keseluruhan berpesan : "Wahai, Dara-dara Makassar, tenanglah engkau di dalam bilikmu, walaupun di luar sana ada kegaduhan yang kacau balau". Begitu pula bunyi musiknya yang penuh semangat, bagaikan sedang berlayar menantang ombak dan badai tanpa sedikit pun bergeming apa lagi putus asa untuk mempertahankan Siri' na Pacce.

serupa dalam semboyan orang Makassar :


     "Takkkunjunga Bangung Turu

       Nakuginciri'na Gulingku

       Kuallenga Tallanga Natowalia"


"Sekali layar berkembang

Walaupun kemudi telah patah

Layar telah robek terkoyak

Dihantam ombak dan badai

Pantang surut pulang ke pantai

Sebelum pulau bahagia bisa tercapai".

Bila pulang tak membawa hasil, berarti itu adalah Siri.


#sukumakassar #sukubugis #taripakarena #taripajoge