“Asal Usul Orang Melayu Menurut Catatan Portugis: Kisah dari Seorang Saudagar Jawa di Malaka (1511)”


Pada tahun 1511, ketika armada Portugis di bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque menaklukkan Malaka, sang penakluk mendapat kisah menarik tentang asal usul orang Melayu. Cerita itu datang dari Utimutiraja, seorang saudagar tua asal Jawa berusia 90 tahun, yang telah hidup sejak masa pemerintahan Sultan pertama Malaka yaitu Parameswara. Ia adalah Saksi hidup dari kisah yang akan menjadi asal mula nama Melayu dan Melaka.


???? Kisah Sang Raja Pelarian


Dahulu kala, hiduplah seorang raja Hindu bernama Parameswara yang berkuasa di Palembang. Ia telah menandatangani perjanjian dengan Batara Tumapel, penguasa Majapahit, untuk pernikahan putrinya dan mengirimkan upeti kepada kerajaan besar di Jawa itu. Namun, keserakahan menggiurkan hatinya, Parameswara menolak membayar upeti kepada sang mertua.


Amarah Batara Tumapel pun meledak. Pasukan Majapahit dikirim, menghancurkan Palembang hingga porak-poranda. Dalam kekacauan itu, Parameswara bersama istri, anak-anak, para pengikut, dan sisa tentaranya melarikan diri menggunakan kapal junk, menuju Singapura.


?? Dendam di Singapura


Di Singapura, Parameswara disambut hangat oleh Tamagi, kepala kota setempat. Tamagi memuliakannya, memberi tempat tinggal, dan memperlakukan Parameswara sebagai tamu agung. Namun, kemurahan hati itu justru dibalas dengan pengkhianatan.


Hanya seminggu setelah kedatangannya, Parameswara yang tergiur oleh kekayaan Singapura, melenyapkan Tamagi dengan sebilah keris, lalu mengambil alih kekuasaan atas kota itu.

Tak lama berselang, sekitar tiga ribu orang Palembang datangan ke Singapura, bergabung di sana, dan hidup sebagai perompak laut selama lima tahun.


Tapi kabar kematian Tamagi akhirnya sampai ke telinga Raja Patani, saudara kandungnya. Murka membara, ia mengumpulkan bala tentara dan bersekutu dengan musuh-musuh Parameswara. Dalam pertempuran besar, Singapura jatuh dan sekali lagi Parameswara harus melarikan diri.


????? Dari Hulu Muar ke Lahirnya Melaka


Kali ini ia bersembunyi di hulu Sungai Muar, di tengah komunitas kecil nelayan miskin. Di sanalah Parameswara membangun tempat persinggahan bagi para perompak dan pedagang laut. Lambat laun, pelabuhan itu tumbuh menjadi pusat perdagangan baru.


Kapal-kapal kecil mulai mampir untuk mengambil udara dan berdagang, hingga dua tahun kemudian, daerah itu telah menghasilkan lebih dari dua ribu jiwa. Aktivitas perdagangan pun ramai, dan perlahan-lahan tempat itu menjelma menjadi sebuah kota pelabuhan besar.


????? Dari “Melayu” hingga “Melaka”


Karena Parameswara datang ke tempat baru itu dalam pengungsi dari Palembang, orang-orang Jawa menyebut dan para pengikutnya sebagai “Melayu” yang berarti “berlari”.

Sedangkan kota pelabuhan yang ia dirikan disebut Melaka, diambil dari plesetan kata Jawa “Melaku” artinya “berjalan kaki”.


Dari pengungsi seorang raja yang penuh tipu daya dan ambisi, lahirlah nama dan bangsa yang kelak menguasai jalur perdagangan penting di Asia Tenggara.

Begitulah, menurut catatan Portugis dan bukti seorang saudagar Jawa, bermula kisah orang Melayu dan Kerajaan Melaka, dari pengungsi dan takdir yang berangkat bersama ombak.


(***