Kajian Koleksi Museum di Sumbawa
Menarik percakapan di Museum Daerah Sumbawa hari ini terkait kajian koleksi Museum. Pembicara dan penanggapnya adalah orang2 yang memiliki dedikasi tinggi atas sejarah dan budaya Sumbawa. Sebuah mimbar dari abad ke 19 mengambil tempat mengisi ruang pengetahuan manusia modern sumbawa hari ini. Tentang mimbar di Sumbawa, saya punya banyak pengalaman berkeliling dari Tarano hingga Sakongkang, dari Padesa hingga Let Luar. Yang paling unik saya rasakan saat menjadi Khotib di Desa Tepal. Ada sebuah keyakinan turun temurun di Tepal hingga hari ini, bahwa tongkat khotib tidak boleh bersuara saat bersentuhan dengan mimbar, mereka meyakini akan terjadi bala di dalam desa dan penduduknya jika tongkat itu berbenturan saat menyentuh lantai mimbar. Demikian Imam Masjid mengingatkan saya. Beliau menyampaikan agar sebisa mungkin dapat berhati-hati saat meletakan tongkat di lantai mimbar. Saya lalu memperhatikan ujung dari tongkat terbuat dari logam, sementara lantai mimbar dari kayu. Sesuatu yang tak mungkin tak bersuara saat bersentuhan. Untuk menghormati keyakinan penduduk setempat, ujung tongkat saya letakan pelan di sela ibu jari kaki, baru saya letakan di lantai mimbar. ??