Soeharto memerintahkankan Asisten 1 Kostrad Yoga Soegama untuk memberitahu S.Parman mengenai rencana Penculikan Jenderal² oleh PKI.



Aidit panas dingin setelah mendengarkan hasil pemeriksaan kesehatan Soekarno oleh Dokter² china.

Dokter² itu berkata jika Sukarno menghembuskan napas, jika satu kali lagi terjadi Serangan penyakitnya maka Sukarno akan mati atau lumpuh seumur hidup.


Dari sini Aidit, putar otak untuk segera meng-Komuniskan Indonesia dan mempercepat perekutan² pasukan² TNI oleh Biro Chusus PKI yg dibentuk setelah bertemu Mao Zedong di Tiongkok.


Perekutan² perwira² TNI ini dilakukan secara masif, dan tercium gelagatnya oleh Asisten 1 Kostrad Yoga Soegama. Tidak hanya perekutan² tapi juga adanya rencana pembersihan jenderal-jenderal juga diketahui oleh Yoga Soegama, meskipun kepastian tanggalnya belum diketahui pasti.


Selaku bawahan langsung Soeharto, pastinya Yoga Soegama memberitahukan hal ini pada Soeharto, dan Soeharto memerintahkan Yoga Soegama untuk melaporkan rencana aksi PKI tersebut kepada S.Parman selaku Asisten 1 Ahmad Yani.


Pada sekitar akhir Agustus/awal² September 1965, Yoga Soegama melaporkan rencana aksi PKI tersebut pada S.Parman, namun S.Parman berkata bahwa bukti² yang dibawa belum kuat sehingga meminta Yoga Soegama untuk mencari bukti² yg kuat.


S.Parman mengatakan seperti itu sebetulnya karena ada laporan serupa oleh Asisten S.Parman yaitu Yunus Samosir, tapi laporan² terkait pembersihan Jenderal² tapi hal itu disampaikan sebagai desas-desus saja dan meskipun saat itu diyakini bahwa aksi PKI tersebut akan dilakukan pada awal² bulan Oktober.


Lalu yg terjadi Selanjutnya, Aidit, Syam Latief Pki memajukan aksi pembersihan itu, dari minggu² pertama Oktober, menjadi 30 September, yang sekarang dikenal sebagai G30spki.


Dari kesaksian Yoga Soegama tersebut, terlihat bahwa Soeharto lewat Yoga Soegama sudah memperingatkan Ahmad Yani lewat S.Parman, namun kenyataannya (menurut Soegandhi), Ahmad Yani terlalu percaya pada Soekarno bisa Kendalikan PKI, sehingga tidak melakukan tindakan pencegahan.

Perhitungan Ahmad Yani meleset, dan terjadilah aksi kelam G30Spki.

(Lintangerem)


Sumber : 

1.kesaksian Yoga Soegama. "Ingat Jendral Yoga"

2.kesaksian Junus Samosir. "Keteladanan Junus Samosir"

3.Kesaksian Soegandhi.

4.Berkas Mahmilub.