7 Tips Ajarkan Anak Sopan Santun Sejak Dini, Penting Dimiliki Bunda

Di era teknologi yang serba modern saat ini, mengajarkan sopan santun kepada anak-anak adalah sesuatu yang krusial. Salah satu tugas terpenting kita sebagai orang tua adalah membantu anak-anak mengembangkan keterampilan sosial, menunjukkan cara berinteraksi secara sopan dengan orang lain, dan mengajar untuk memperlakukan orang lain dengan hormat.

Banyak momen untuk mendidik anak sopan santun, misalnya dalam acara kumpul-kumpul saat liburan, acara makan bersama keluarga, atau sekadar jalan-jalan ke pusat dunia. Mengajarkan sopan santun menjadi salah satu modal anak untuk mencapai kesuksesan di masa depan.

Sopan santun merupakan salah satu cara kita menghormati orang lain. Membuat anak mengenal arti sopan santun sejak dini penting agar ia bisa belajar menghormati orang lain di kemudian hari.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN ISI


Tips Ajarkan Anak Sopan Santun

Berikut 7 tips yang penting untuk Bunda ketahui dalam mengajarkan anak sopan santun sejak dini:

1. Mulailah dengan dasar-dasarnya

Lingkungan rumah menjadi tempat pertama untuk mengajarkan anak sopan santun. Ayah dan Bunda harus memberikan teladan perilaku yang baik kepada anak-anak.

Jangan sampai anak-anak meniru perilaku buruk yang mereka lihat dari orang tuanya. Mulailah dengan hal-hal penting, seperti mengucapkan 'tolong' dan 'terima kasih'. Pastikan anak-anak mendengar Bunda menggunakan kata-kata ini beberapa kali sepanjang hari.

Kemudian, doronglah mereka untuk menggunakan kata-kata itu pada momen-momen yang diperlukan. Jika anak mengatakan, “Ambilkan saya…” atau “Saya akan mengambil…” dan mengharapkan Bunda membantu, mengingatkan anak untuk berperilaku sopan santun, dengan menggunakan kata-kata seperti, "Bolehkah saya minta..." atau "Minta tolong..".

2. Berbicaralah dengan sopan

Mengutip  Parents,  cara berbicara orang tua kepada anak merupakan gambaran dari cara dia berbicara kepada orang tua dan orang lain. Misalnya, "Ugh! Kenapa kamu selalu lama sekali memakai sepatumu?", alangkah baik bila itu diungkapkan dengan lebih baik dengan kalimat sopan, seperti "Bunda akan tunggu kok, jangan terburu-buru supaya kamu bisa memakainya dengan benar."

3. Menjadi teladan anak

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), cara terbaik untuk membentuk dan mengelola perilaku anak serta mengajarkan keterampilan baru adalah dengan menjadi teladan yang mengajarkan sendiri perilaku yang Bunda ajarkan kepada Si Kecil. Demikian seperti dilansir  Very Well Family.

Ketika anak melihat orang tuanya berbicara dengan sopan kepada orang lain, penuh perhatian, mengikuti aturan, dan menggunakan tata krama lain, mereka akan mengikuti Arahan tersebut. Di mata anak, perilaku sopan orang tua adalah teladan yang baik untuk diikuti.

4. Gunakan pujian

Anak ingin menyenangkan dan mencari perhatian orang tua. Semakin banyak perhatian positif yang mereka dapatkan karena berperilaku baik, maka semakin besar hal baik tersebut akan tertanam dalam diri mereka. Jadi, pujilah anak ketika misalnya kita melihatnya melakukan perilaku yang baik. Untuk anak yang lebih kecil, Bunda bisa mengucapkan, "Kerja bagus!" atau "terima kasih."

5. Selalu ajarkan sopan santun di berbagai kondisi lingkungan

Cara terbaik untuk menanamkan sopan santun adalah dengan memberi anak banyak kesempatan untuk mengajarkan keterampilan sosial ini. Misalnya, dengan bermain peran dapat memberi anak kesempatan mencoba berperilaku sopan santun di lingkungan yang aman. Ini bisa menjadi strategi yang berguna ketika anak memasuki situasi baru, seperti saat anak mulai bersekolah dan akan bertemu banyak orang baru.

Coba latih anak dalam menyapa orang dengan benar. Menunjukkan kepada anak cara menyapa orang dengan benar adalah salah satu keterampilan terpenting yang dapat kita ajarkan kepadanya.

Ajari juga Si Kecil untuk menatap mata orang dan menjabat tangan saat bertemu. Cara terbaik untuk melatih keterampilan ini adalah dengan melatihnya bersama anak sambil bermain peran.

Mitu Baby Tisu Basah

6. Harap bersabar

Mengajarkan anak sopan santun tidak bisa terjadi dalam semalam, terutama bila perubahan tersebut merupakan hal yang baru dalam rutinitas keluarga. Namun, koreksi yang lembut (dan berulang-ulang) dan meminta anak untuk berperilaku sopan santun akan menghasilkan hasil yang bermanfaat. Orang tua mungkin perlu melakukan upaya berkelanjutan selama berbulan-bulan untuk melihat perubahan.

7. Gunakan konsekuensi

Jika anak masih belum menuruti saat Bunda mengingatkan mereka tentang sopan santun, maka inilah saatnya untuk mengambil tindakan berupa konsekuensi. Idealnya, konsekuensi harus dikaitkan dengan perilaku yang dimaksud. Misalnya, jika mereka membidik dengan kasar kepada temannya, maka  tanggal bermain -nya harus diakhiri, atau jika anak terus melihat ponselnya saat makan malam, maka ponselnya dapat diambil


Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa mendapat banyak giveaway, yuk gabung di komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik  di SINI.  Gratis!

(aci
komentarfacebook